Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon, Hasrat-Bispak23 Berasal dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya benar-benar saya anyar pertama kalinya saya menulis. Di waktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya namun ada beberapa yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju buat cukur rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertama saya masuk, aku terus ke arah ke arah tempat meja reception serta di situ saya menyampaikan niatan buat pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu tidak lama dikarenakan lagi repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kurang lebih siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak dilihat ada temanku pada semuanya orang itu.  Barangkali ia belum tiba, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan perkataan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih sangsi karena salon ini betul-betul seperti salon umumnya.

Sehabis beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception jika saya dapat cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang ditetapkan. Beberapa waktu lalu orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tukasnya sembari melihatku melalui cermin dan selalu menggenggam rambutku yang udah lumayan panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di semua badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Begitu tak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan kondisi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sembari masih tetap potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama rekan, tetapi mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju buat janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya usai, sekalian berikan panduan ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia memiliki rambut rada panjang serta pada bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya rada rahasia, dadanya sebesar Stella tetapi lantaran bentuk badannya yang lumayan pendek maka dari itu payudaranya membuat ngiler seluruh mata lelaki buat menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia kelihatan sangatlah menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu dalam hari Senin serta di lokasi yang udah disetujui. Seusai makan siang, kami menonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat mempunyai warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruh pirsawan disontakkan oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menjelaskan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu sama kamu, benar-benar semuanya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." ucapnya lambat tetapi nyata.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa jika saya berasa kamu tidak seperti lelaki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tak mau kalau sesudah saya pulang ini, kita gak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  senang dengan kamu, Tel.. namun kamu pengen khan kalau kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

"Ok, bila itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, dan ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa saat lalu ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status buat berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi tekan lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta terus tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta rada lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan ke arah bawah. Saya telah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya tonton punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesusahan ketika mau buka ikat pinggangku karena ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit-dikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun dan turun ke bawah. Berulangkali Stella melaksanakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa saat, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari telah mencekram kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai keasyikan yang tidak berakhir, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan parasku menyaksikan apa yang dijalankannya setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak perlahan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap dan kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang mengagumkan enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan setelah itu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya menggapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta mengilik seluruhnya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantara jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mencapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar suara karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya tidak sanggup kembali memandang ke bawah. Badanku makin lama kian meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian menakjubkan melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, tidak pernah saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang makin tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu gemilang, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti begini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan kemudian menjulurkan lidahnya keluar serta berkaitan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya tengah bertarung untuk menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia melepas kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba ke bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap-tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Ketika saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami khususnya beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, akan tetapi saya tidak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu sungguh-sungguh membiusku maka dari itu saya telah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, menarik serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami melaksanakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang tengah dilakukan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar akan tetapi dia masih di sikapnya. Kadang-kadang dia masukan semuanya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku cukup lirih mencegah ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat dan sekian kali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sehabis bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sekalian masih digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bahenol Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta membereskan bajunya. Aku juga beres-beres bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tapi tak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu selanjutnya, saya main ke kos Stella serta pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tidak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di salah satunya perusahaan penyuplai jasa komunikasi mobile phone. Sedang saya selalu jadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia mengucapkan jika seluruhnya karyawan yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tak mengerti bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sebuah topeng atau sex yakni suatu tambahan. Ia mengucapkan jika buat ajak keluar salah satunya karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sehabis makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Entahlah sampai kapan semuanya ini dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bakal kami lintasi dan udah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya kian terbius oleh keasyikan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama