CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA , Hasrat-Bispak23 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati pun saya telah berasa cukup lebih enak, saya masih mau bermalasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terselip dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadangkala saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terkenang momen pada hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah saat temaniku sampai kembali pada kelasku, serta yang paling membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya selekasnya istirahat serta tidur karena ia mengetahui saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap meniti ini hari yang entahlah bakal memberi warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya telah istirahat semalaman tiada problem, juga saya telah tidur lebih cepat seusai terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku untuk ambil bra serta celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat resah, memikirkan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tak memakai celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA 

Adakalanya saya menyambat, waktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Sampai saat ini saya baru rasakan bila otot perutku  sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali bisa saja.

Tetapi perlahan-lahan saya memahami satu soal yang aneh, entahlah mengapa saya malahan nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi sudah kacau balau gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan semuanya lembar baju yang bisa kukenakan dan handukku, saya mengamankan pintu biarpun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa ada mengancing pintu kamar mandi, serta saya tak mau jika saya jadi terlatih sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus berikan kesegaran. Sesudah usai, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya tuju meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… jika kedepannya Andy tahu kamu sudah gak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya bercakap di bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi sendu.

Saya mulai memanfaatkan pakaian serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Sehabis mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada di tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggal serta gak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres performaku di muka meja dandanku, waktu tiba-tiba saya dengar handphoneku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta gak letih.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat namun juga tidak penat. Saya suka sekali karena saya berasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Selesai saya simpan telpon selulerku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya berikan sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya pengin nampak lebih elok dan menarik dihadapan Andy, dan saya memulaskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman lambat sembari menyaksikani diriku di cermin meyakinkan tidak ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih di Sulikah. Sesudah itu saya mengancing pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di samping rack sepatu, dan saya pakai kaus kaki dan sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bingung.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sebagai berikut, kendati jika lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tidak bisa terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari rata-rata, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi tampak tak menarik buat Andy. Dengan cara cepat saya menuntaskan sarapanku, dan sesudah membersihkan tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Di situ saya memandang pak Bijakin sedang mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku saat itu juga hentikan kerjanya, dan dia menatapku seperti anyar pertamanya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengen pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap yang ada di atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia mengerjakan itu sekalian terus menatapku. Di saat saya memandang seputar, saya menyaksikan Wawan dan Suwito  punya sikap sama, mereka lagi mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah simak cewek cakep ya?!", saya menyengaja memarahi dengan suara yang lumayan keras sampai mereka terkaget.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan muka terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha terus memasangkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA 

"Eh eh… kalian pengin apa? Gak! Tidak ingin!!", memahami apa yang bakal dijalankan oleh pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito, saya berseru was-was serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula biar mereka dapat dengar jawabanku yang tentu kuusahakan untuk membikin mereka bertambah dongkol.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak mau! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tidak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya menyengaja mengerling mengarah mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram mengayalkan apa yang bakal berlangsung bila saat ini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab didesak layani hasrat birahi mereka lebih dulu.

Selesai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang memaksakan saya turun sekejap, pada akhirnya mereka berserah pula dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan waktu saya memandang mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka harus membuka pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruhnya alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang dekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sekalian memberikan pintu garasi selanjutnya pun pintu gerbang, sementara itu Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meski saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya marah padaku, entahlah secara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama-sama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidak ada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka kerjakan padaku sesudah semuanya yang kulakukan ini, jika kelak saya betul-betul harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengayalkan perbudakan apakah yang mesti kujalani selesai saya pulang sekolah kelak.

Sesudah pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin memikir apa yang bakal berlangsung dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuman ada sebuah hal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuma untuk Andy. Saya pengin Andy nyata-nyata suka padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat waktu saya lihat Andy baru turun dari mobilnya. Dan waktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, serta saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA 

Saya tidak ingin mimpi cantikku ini musnah demikian saja, karena itu saya lekas melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kayaknya langsung mengenal kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pun telah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku kian terlena sewaktu saya menyaksikan paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy masih tetap menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu sudah tak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan girang.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan bila kelanjutan kalimat Andy barusan itu yakni sanjungan dari Andy jika saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah percaya sekali jika Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah sebagai berikut serta ujaran Andy barusan membuktikan jika Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan suara perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya menggangguk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam serta dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia  kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan waktu dia membawa parasnya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak meyakini, tetapi saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu ujaran apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan saat pagi ini hari saya memperoleh impian yang cantik. Dan saya sangat berbahagia di saat Andy lagi mengambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang terkadang melihat dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta suka, biarpun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan sekarang kami berdua keduanya sama diam sembari terus ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya minta pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Namun di saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian lagi ambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya nyata dibujuk serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada peristiwa spesial, selainnya Jenny yang repot memikat dan mengejekku perihal Andy,  Sherly yang turut jadi parah kondisi waktu kami bergabung di kantin saat jam istirahat pertama serta, dan saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan kalaupun rata-rata saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuma dapat mengelit atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Lihat deh… parasnya hingga sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly semacam ini, namun saya menurut saja waktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama