CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2, Hasrat-Bispak23 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia tengah menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat gontai maka dari itu dia gak dapat menantang sewaktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh dengan tempat penyelidikan. Dia beberapa kali mesti duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia juga mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang kebanyakan tidak sabaran dan berani menantang sekarang memutuskan mengkaji.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa muka Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kuat ketimbang dianya.

"Anak buahku juga kerap tiba pada umumnya, minta bagian darimu… dan kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi tambah sebagian dari tempat yang lainnya, meski sebetulnya tanpa kontribusimu lantas ia pasti akan menjadi unggulan di sana… Sebarkan kabar, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan niat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin merusak dianya sendiri, sampai apabila waktunya telah tiba… dia akan taat sepenuhnya di diriku… Tetapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo merinding. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membuat Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… dan Mira tidak pernah memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit suka karena dia dapat mengompori Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan bikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberikan badannya pada kamu jadi bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau dapat melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, gagahi bekerja keras, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani buat menumpahkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat dan celana pendek, gak terlampau melihat Mira yang tiba dekatinya. Dia merasa wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tidak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam sosialisasi. Yang dia ingin melakukan sebatas buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya pengin minta bantuan sekejap, saya pengen mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira membekuk lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira mengarah gang yang ia mengerti sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal buat menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Serta sewaktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, serta dengan serampangan memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Sebelumnya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak akan berlaga ibarat seorang polwan. Dia saat ini cuma bertanding menurut insting survival… dan ini cukup mencengangkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling jadi perhatian ini punyai ketrampilan bertanding yang dapat membuat si perwira terpana. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang tampak kalaupun Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai kelihatan balik ke mode berhadapannya yang dahulu.

Margo memberinya tandanya ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan paras Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang dan mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberinya pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi saat ini dia harus memikir dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti memikat tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta khususnya lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan kesenangan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan untuk tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membuat selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpasang bebas di depan lelaki bajingan yang selalu perlakukan beberapa buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya kian kuat di saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan pekikan mohon ampun Sani betul-betul gak digubris oleh Margo yang seolah melepas kebencian yang ditahannya sejauh ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuman dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman bikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih di saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga usai saat ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menjurus pribadi badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memanglah kejam… tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meskipun cuma adakalanya.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ucapnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget karena paparan matahari membikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak lagi sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa ada dapat kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya lagi menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat air muka beberapa kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pula mengikut tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri figure yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini membunuh Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, semuanya teror telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta merasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih bertukar menjaga badannya, mengembalikan semuanya cedera. Mereka serta banyak dokter mengupayakan dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dirinya sendiri di cermin, dia terpesona. Tidak ada satu cacat juga yang gak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cidera di badannya anyar terlihat kalaupun menjadi perhatian dari sangatlah dekat. Selanjutnya, dokter yang menjaganya ada dan berujar,

"Selamat Nona, selekasnya anda boleh pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani menggunakan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia terasa amat letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini menjadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar mengesankan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak konsumen saat ini jadi kepunyaannya, maka ia tambah dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor meski ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang setiap saat, karena seluruh kartu berada di tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman satu tahun penjara. Memanglah itu dia hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah meniti waktu hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama