CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL, Hasrat-Bispak23 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja telah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah perkara Ryoko tuntas, Sani memang kembali pada sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta opini dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran udah dikeluarkan, Anda telah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi dan keluarga, Bambang Harjadi juga udah wafatkannya. Tak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa tergoyang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Walau penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan bercakap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL


Sementara Sani terheran. Lantas ia memastikan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Heboh penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka kembali sesi baru sewaktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan libatkan JP. JP sendiri ditemui sudah dihentikan secara tak hormat lantaran bisa terbuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyuguhkan beberapa hal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Mereka sedang ada pada satu warung kecil di area lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur lantaran ia sendiri tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada di tivi itu loh!" sengit seseorang laki laki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen menonton tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor memandang kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyirami warung itu.


"Eh Non, ingin turut saksikan film heboh gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa poto Sani waktu lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil pada waktu penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Semisalkan Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia wajar syak wasangka dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi kalau saya bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya lebih dulu yang gunakan ia. Aku kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana mengenyahkan seluruh yang berada di atas meja, lalu mengusung badan Sani serta meletakkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai tidak pakai pakaian ini. Marilah, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terpikir peristiwa-kejadian mirip sewaktu masih menyaru, ia tertidur selepas layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil mencapai kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa gak miliki harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri saat mabok. Karenanya ia juga tidak pikir beberapa macam sewaktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama seperti yang ditudingkan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang layak buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak miliki harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot membawa berbicara atau berteman sang bapak, dia segera melepaskan baju laki laki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Untuk memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah sewaktu bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius mujur mendapatkan service kelas atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak pikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli resiko hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka selanjutnya ganti status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergolek mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan sekelompok itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awalnya, serta dia memanglah gak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN SINTAL


Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih di saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, serta usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat berikan service terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu kalaupun beberapa preman itu benar-benar tidak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab mesti membebaskan unggulannya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tak sadar diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani karier menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, juga kenggunannya tambah terpancar meski dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi amat anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang inginkan layanan dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakannya membikin konsumen setianya demikian mencintai dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak akan mengenal jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bergaya buat bikin banyak tamunya berasa seperti laki laki luar biasa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meskipun sebenarnya apabila bukan lantaran obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karena itu beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang diraih Sani mulai membuat seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani hadir dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara berani.


"Saya gak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang pengin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dimaksud Mira, karena dia sendiri udah sekian kali mencicip kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong waktu tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama