CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8, Hasrat-Bispak23 Tiba-tiba saya jadi mau tahu apa yang terjadi padaku barusan saat lagi saya tidak sadarkan diri. Karenanya saya ambil telpon selulerku, dan mengabari telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku saat saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain pun bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, serta kudengar nada gagang telpon yang dimasukkan.

Sejenak saya tunggu, dan sehabis saya dengar suara Wawan, saya lekas bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memaparkan tindakannya.

"Barusan non tau-tau tidak sadarkan diri. Saya dan segalanya hingga sampai terkejut non, terus kami semua coba bangunin non Eliza, tetapi hingga seputar sepuluh menit juga non selalu tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya serta lainnya menduga non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, tetapi non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Bijakin pun saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah ketahui saya tak sadar diri, jadi diedel edel seperi itu. Selalu setelahnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia hadir?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya jadi terangsang mengayalkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir review non tidak sadar. Jika tahu non gak apa apa serta selanjutnya bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai bahagia. Belumlah lagi Suwito serta Bijaksanain yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya terus ceritakan sembari menggerundel.

Tetapi hatiku bertambah tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tanpa peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri di saat klakson mobil ada di belakang menyadarkanku dan membuatku kaget 1/2 mati. Karena itu saya melesatkan mobilku serta menyisih sementara, sebab saya risau pikiranku kembali kacau balau di saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya sedang stop di lampu merah waktu saya dipengaruhi kalimat Wawan barusan. Dan yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengandaikan peluang terdapatnya orang yang melihatku pada saat saya melakukan hal segila itu, yang kemungkinan memberinya peluang ke orang itu untuk menambahkan kemalangan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Gak boleh menyimpang selalu! Diberi pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menghardik untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menambahkan ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan tidak mempunyai uang non. Terus bertepatan non Natalia telephone, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, serta setelah Sulikah memanfaatkankan pakaian tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya tidak hingga ditemui pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya sudah ketahui mengenai seluruh yang pengin kuketahui, jadi saya memutuskan untuk tutup telpon.

"Ya udah bila getho. Ini hari saya gak pulang, jadi gak butuh ditunggu-tungguin. Telah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call di saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya mendamprat serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan lumayan cepat buat susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami sampai di dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengusikk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruh barangku telah ada pada kamar Cie Natalia. Tentu sandal serta sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengin pergi lihat sama rekan-rekan, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi melihat?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya sedang menanti telephone Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya tidak dapat bicara dengan lepas pada Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, karenanya saya memilih untuk bercakap jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telephone selekasnya", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Waktu sama rekan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk puas.

Singkat kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, dan saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, sebab Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy sungguh-sungguh membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu nyatanya cerdas melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami membahas berbagai hal, dan sama sama ceritakan khususnya terkait sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami duanya sama belum mengantuk, atau minimal saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya gak nikmat karena Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan  jika pulsanya habis semakin banyak. Toh saya kan masih dapat berjumpa dengan Andy sehari-hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja kalaupun saya tiba buat kebaktian yang diawali pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , namun saya mau tak mau mengucapkan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua saling sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya memberi ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy benar-benar mencintaiku. Saya mengharapkan tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharapkan Andy sungguh-sungguh jadi doiku?

Selesai seluruhnya usai, saya ganti pakaian tidur. Busana kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya menanti Cie Natalia pulang. Sempat terpikir dalam pikiranku, apa ya yang sedang dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terlintas dapat nasib jelek yang menempa diriku sewaktu saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang pekerja dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran nafsu yang menerpa badanku saat saya mengandaikan seluruhnya, jadi saya usaha mengubah pikiranku dari 3 pujaan hatiku itu melalui langkah melihat TV. Tetapi sesudah rada lama saya menyaksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia gak dapat berkeberatan jika saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat terkait momen apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan kegiatan sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa kalaupun esok saja saya anyar memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Apalagi saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Jelas itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya telah begitu malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, dan tidak lama setalah itu saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama