CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6, Hasrat-Bispak23 "Aaah…", saya menjerit takut saat tau-tau badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya bertambah gak memiliki daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijakin yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya telah tak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menempaku waktu saya memahami badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, manalagi dalam status sesuai ini mereka bawa badanku keluar kamarku, terus keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Tetapi yang sangat membuatku cemas yaitu kepala Wawan yang berada pada ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang tentu paras Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, benar-benar dekat. Sebuah jilatan yang tengah dilakukan Wawan mulai pembantaian pada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh di saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, serta badanku menyebutng bagus tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kepuasan yang kualami, pak Berbudiin serta Suwito memperbanyak pengidapanku. Mereka membuka bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak dapat terima semua rangsangan ini, badanku menggelinjang dan melafalkanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga terus menarik ke-2  puting payudaraku, pun bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam kesenangan ini, nafsuku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

Tetapi benar-benar salahku  sich, kelihatannya sakit hati tiga pejantan ini terlampau besar sehabis saya berkali kali merayu dan memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka benar-benar tidak mengacuhkan permintaanku dan dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya telah tak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Karena status badanku yang sesuai ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama hentikan perbuatan mereka, tapi mereka membebaskan badanku selalu melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih karena nikmat yang menempaku ini jadi redup saat mereka stop demikian saja sesuai ini.

Namun saya cuma diam, saya tidak ingin bercakap apa apa, memohon maupun lakukan perbuatan apa saja, biarpun diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan nafsu masih menempa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku untuk menjauhi bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, dan ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku betul-betul tak berfungsi. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu berada di hadapan paras Wawan yang sampai hati menyambung tingkahnya itu.

"Selalu apa tanggung-jawab non baru saja telah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang selanjutnya menyeruput puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggeliang serta menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta sekarang saya jadi protes dengan dongkol sekalian meredam nafsuku saat lagi Wawan dan Suwito repot menggempur wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama-sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, akan tetapi saya tidak dapat melakukan perbuatan apa saja saat lagi badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan dan kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak mau tahu, utamanya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah membuat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan karena siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta supaya mereka melepaskanku ini hari saja, sebab saya gak ingin pada kondisi lemas saat terima telpon Andy malam nanti. Saya ingin nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal maupun mengantuk karena kecapekan.

Namun tidak lama kemudian saya telah tidak dapat kembali berpikir tenang. Saya mengesah rintih kenikmatan di saat ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijakin dan Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba dan membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sekasar ini. Semuanya kesan kepuasan yang kurasakan ini terlampau bagus serta mengacak pikiranku.

Pada akhirnya saya pilih nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuman dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku menyebutng berulang-ulang, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya mesti berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggelinjang luar biasa melepas pergolakan liar ini, serta sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang pengin mengampuniku walau saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isikan lubang vaginaku, dan tersebut ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", suatu cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap-tiap kaitan tulang di seluruhnya badanku lepas saat saya mesti menyebutng istimewa karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, mengakibatkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito tidak lepas walaupun saya mengulet seperti apa saja. Mereka menutup ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah suntuk permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terbendung semacam ini, saya terasa tidak punya daya bahkan juga utk sekedar lepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya justru benar-benar suka diberlakukan seperti berikut oleh mereka, dan saya begitu nikmati ketidak mempunyai dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi saat jawaban yang kuterima merupakan pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Namun cuman sesaat saja, Wawan telah menyudahi pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

Saya menyaksikan Wawan ke arah pintu yang batasi sisi luar serta dalam di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu di sisi luarnya.

Seterusnya Wawan tutup dan mengamankan pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh olokan, seakan mau mengucapkan jika sekali ini saya mustahil berhasil lolos.

Tau-tau saya kaget karena saya sadari satu perihal. Bukan masalah saya telah tak kemungkinan dapat larikan diri, sebab saya telah pahami jikapun saya usaha lari ke bawah, pada akhirannya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan bakal lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yakni, kenapa mereka pilih tempat jemuran pakaian ini untuk tempat sebagai menghajar diriku? Di daerah yang amat terbuka ini, bagaimana kalaupun kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami sampai dilihat oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa berencana memandang menjurus rumahku?

"Wan… tidak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak dapat lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila getho non tak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan sekehendak hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sekalian memasangkan paras cemberut, tetapi selang beberapa saat badanku mengartikulasikanng sewaktu ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Bijakin serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang dan menggeliang, di antara kesenangan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, dan sekarang penglihatanku berubah menuju di penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk serta menggagahi lubang vaginaku.

Sewaktu Wawan telah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan semenjak barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap memasrahkan lubang vaginaku ini terima tusukan biadab dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mendesah lambat di saat kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya terus pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mendesah sewaktu kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Berbudiin dan Suwito, pun kecupan mesra Wawan yang sekarang udah beralih jadi pagutan penuh hasrat di bibirku, semuanya ini membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Jika waktu ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini nyata tidak sanggup menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba mengendalikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Dalam pada itu saya selalu mendesah terhambat saat lagi bibirku terus dipagut Wawan sesuai ini, serta napasku mulai habis. Saya lebih teraniaya dalam keasyikan ini. Saya tidak sanggup meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku lesap entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia memahami kodeku bila saya telah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Akan tetapi Wawan jadi meningkatkan siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menghirup dan mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya sudah tidak dapat bernafas kembali sebab pergolakan birahi yang menerpa diriku ini semisal menutup dadaku.

"Oooh…", saya menyambat lega di saat selanjutnya Wawan melepas pagutannya seusai suka mencucup seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku terengah-engah gak karuan seusai barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha mengontrol napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini bikin napasku kembali mengincar.

Serta di saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyeruput puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semuanya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap waktu Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang semenjak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya mau meminta di Wawan biar dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau justru masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar buat melindungi harga diriku jadi nona majikan mereka. Jadi saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sembari mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat sewaktu merasai suatu yang tebal, hangat dan basah mendesak bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Rupanya saat ini Wawan lagi berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin memainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengerang kenikmatan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang gemilang menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito menyergap serta memagut bibirku, sedang pak Bijaksanain yang masih tetap menyusu pada puting kiri payudaraku, saat ini  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran dibiarkan oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang tengah dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuma dapat mengguman tidak terang sebab bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya ini belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu memikat lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas serta ke bawah, membuat mataku terbeliak, badanku melafalkanng dan melafalkanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan kalaupun bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito sebagai berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengerang panjang dan badanku tersentak seringkali iringi orgasme top yang menimpa badanku.

Otot perutku menyebutng sampai terasanya akan kram, datangkan rasa nikmat antara terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi rasa nyeri yang tambah jadi pada lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir banyak sekali. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu gak lepas walaupun saya mengulet seperti apa saja. Serta semuanya cairan cintaku yang menetes itu dicucup dan diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tidak ada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mendesah ketahan. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tidak menyurut, lantaran Wawan terus mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin terus semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART6

Seusai sekejap disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuman dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Dan rasa gak mempunyai daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito membebaskan pagutannya, dan saya harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku lebih kebingungan dan tidak tahu mesti melakukan hal apa. Jantungku berdegap kuat, sedang orgasmeku benar-benar tak berkurang.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengesah di saat tau-tau kurasakan suatu yang hangat di leherku.

Saya tidak lagi merasai kuluman pada puting kanan payudaraku, memiliki arti telah dipastikan pak Bijakin yang mengarahkan gempurannya pada leherku ini.

"Pak Berbudiin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian kepada diriku ini.

Tetapi mereka mana pengin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya lagi menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah-engah.

Tetapi lidah yang nakal itu masih main dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku terus dilumat secara lembut, lalu jilatan dan ciuman pada leherku ini… pun seluruh rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme buat orgasme yang tetap menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama