CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4, Hasrat-Bispak23 "Eh kalian simak tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan terus melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly saat kami ke arah parkir mobil.

"Saat iya Sher? Saya gak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara memikat.

"Kalian ini… apaan sich…", saya meratap kecewa walau sebetulnya hatiku suka sekali dengar semua ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memanglah betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pula kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama buat menghinaku habis habisan mulai dari kantin hingga ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya tidak dapat membalasnya kalimat mereka dan pasrah saja disertai ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku selalu tersenyum malu semacam ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly saat kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku seusai membalasnya panggilan Andy.

Saat ini saya cuma dapat turut menunduk malu. Karena Jenny dan Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu sampai cuman untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas kalaupun kamu sampai hilangkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

Mukaku rasanya sungguh-sungguh panas. Entahlah, barangkali parasku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan dongkol bersatu puas serta malu, tetapi mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang angkat tangannya.

Saya balas lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya lihat sepintas, rupanya Andy pula lambaikan tangannya di Jenny dan Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengayalkan apa yang kurang lebih bisa terjadi di dalam rumah Jenny sesudah ini. Manalagi Sherly ikut pula kesana. Barangkali Sherly dan Jenny bakal membawa Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan nafsuku mulai naik mengayalkan semuanya.

Namun saya sadar saya jangan mengandaikan banyak hal yang dapat menghidupkan hasratku saat lagi saya masih di sini bersama Andy, lantaran saya gak ingin membuat malu diriku sendiri. Bahkan saya jangan kehilangan fokusku waktu ini. Saya tidak mau Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya jika nanti obrolanku tidak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar di saat saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali tercenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan situasi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul lagi nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan pada Andy.

Andy tersenyum malu dan mengacauk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap kuatir.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kebingungan Andy. Biarpun sudah pasti saya terasa puas, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy pengin menuturkan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan semuanya perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap juga kami ini tetap belum dengan status sepasang pacar.

Biarpun demikian, besar impianku kalau dalam kurun dekat kami berdua bakal sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saja saya tidak sadarkan diri, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini saat yang kutunggu nantikan mulai sejak saya berjumpa dan mengenali Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi elokku akan selekasnya tercapai.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bergabung rasa suka yang benar-benar begitu.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berbicara lambat, serta mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan cepat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yaitu sebuah janji yang memuaskan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit di Andy seusai kembali lagi kami termenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap cepat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama-sama melambai-lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan mengontakku malam nanti, tidak tahu apa yang bisa kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang terang ini hari saya suka sekali, serta saya tidak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga sampai jam delapan kelak, mendatangkan saat yang bagus bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1 kali waktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak lama kemudian saya memandang Wawan yang memberikan pintu bagiku, dan saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya mengendalikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit terperanjat menyaksikan ada mobil kokoku di garasi. Serta di saat saya menyaksikan kokoku berada di dalam mobilnya, yang kelihatannya repot mengutak atik suatu hal di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang tentu menyimpan marah padaku itu gak dapat seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Karenanya saya turun dengan enjoy, dan merapat ke kokoku masih repot di mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa ada was-was dapat diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya udah ada di samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya ingin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberinya satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, nampaknya kokoku udah tuntas menempatkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sembari merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah serta kejar kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

Sekianlah kalaupun saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau semacam ini. Lantas kami makan bersama sembari sama-sama bercerita beberapa hal yang anyar kami alami.  Tentunya saya tidak segila itu buat ceritakan seluruh rutinitas seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak dibutuhkan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sekejap saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membersihkan tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku dan saya menanti kokoku tuntas membersihkan tangan, lalu kami duanya sama ke atas ke arah kamarku sekalian terkadang sama sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny menjadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lalu segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, saat Jenny dan Sherly ada mengantarku dan lihat sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdetak kuat. Tau-tau saya terasa seram mengandaikan apa reaksi kokoku bila dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Tetapi aku segera kembali tenang sewaktu saya sadar bila tidaklah ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Selesai kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, ucapnya pengin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari pada umumnya.

Sekalian tutup pintu selesai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai pikir, mempunyai arti saya sendirian hingga sampai esok malam. Serta saya tahu saya mustahil bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini kalaupun saya gak mengancing diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pun memikir apa yang penting kulakukan saat saya harus makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti mengendalikan lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Karena itu saya mengamankan pintu kamarku, namun sebuah ketukan di waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar dan keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, dan saya usaha merehatkan diriku dengan menyelusupkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara lembut, serta saya terus diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut bila pintu yang baru kukunci udah diketok begitu?", saya tidak setuju dan mendangak melihat kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan parasku ke dada kokoku, serta saya merasakan aman ada pada dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya tidak ingin melepas kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku jadi berprasangka buruk dengan sikapku.

Jadi dengan berat hati saya membebaskan dekapanku pada kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, pastinya gak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Selesai kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku agar saat nanti kokoku udah pergi, saya telah aman. Sekurang-kurangnya siang ini saya bebas dari problem pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini tentu dapat selamatkanku dari rasa lapar sewaktu kelak saya mesti terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk mengelit hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

Sekarang saya ingin tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tak letih atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Dan pastinya saya gak ingin tidur demikian saja, saya pengin tubuhku bersih maka saya dapat tidur secara nyaman.

Jadi saya siap-siap buat selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat di shower dengan memutar handel keran menjurus yang umumnya.

Selesai saya berasa air yang memancar dari shower ini tidak sangat dingin, dengan enjoy saya melepaskan busana serta rok seragam sekolahku, pun bra dan celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya mengancing pintu kamar mandiku serta saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah semua badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, tetapi saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Seringkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada berencana waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari awalannya yang tak berniat itu saat ini saya sendiri yang malahan berencana sentuh dan merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengandaikan Andy lagi mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku waktu ini.

"Mmmh…", saya kembali mengesah dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan hasratku yang kian menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semuanya rabaan serta penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya memikirkan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra, pula lagi meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara halus seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku telah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku memikat lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku waktu ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, serta menggeliang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sembari nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri dan saya lagi memikirkan Andy yang mengerjakan semuanya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku semakin tidak teratur. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap-tiap detakan yang memunculkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku mulai berganti jadi dengusan, dan selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, gak kuat kembali terima semua kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya menyambat perlahan meredam malu sadari bila saya baru-baru ini bermasturbasi sembari memikirkan Andy, serta saya usaha tekan hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, dan orgasmeku juga berhenti. Rambutku jadi basah seluruh, serta saya menentukan untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya telah merasakan nyaman dengan badanku.

Kemudian saya menghanduki rambut serta badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit sewaktu saya lihat bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan gordinnya tidak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN AYU ELIZA PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 mendamprat pada Wawan dan Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini udah berkali kali dicicip dan dijarah habis oleh mereka. Tentulah bertelanjang badan dihadapan mereka udah bukanlah hal yang fantastis, ditambah lagi kini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi entahlah mengapa, waktu ini saya berasa geram diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan dan Suwito bersikap tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka dalam telinga mereka sekalian buka mulut mereka, seakan mau saya ulangi kata kataku, sampai saya kian geram. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Bila kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar semacam ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela dan bakal tutup tirai jendela kamarku ini, di saat tiba-tiba terbayang suatu inspirasi yang membuatku pengin ketawa.

Lihat mereka terus melihatiku semacam itu, saya bukanlah menutupkan gordin jendela kamarku, tetapi saya jadi longgarkan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama