MERABA DAN NIKMATI MEMEK PEMBANTU MUDA, Hasrat-Bispak23 Malam itu saya bermalam di dalam rumah Mbak Kristin, karena sangat ngantuknya saya tertidur di atas sofa. Kurang lebih jam 4 pagi saya terjaga, saya masih pula dalam kondisi telanjang bundar tetapi tertutup selimut, tetapi Mbak Kristin tidak ada pada sofa ah barangkali, ia berpindah ke kamarnya dan tidur bersama anaknya.
Begitu Enaknya Memek Perawan Yang Kuperoleh Dari Pembantu Muda
Saya berdiri serta cari celanaku sebab kondisi gelap saya hidupkan lampu. Waktu lampu menyalak ada nada seorang wanita menjerit, nyatanya orang wanita masih remaja umurnya kurang lebih 15 tahun, ia terkejut karena mungkin melihatku telanjang bundar, saya tutup mulutku dengan jariku, tujuannya memerintahnya diam.
Kudekati ia, kujelaskan jika saya temannya Mbak Kristin, tadi malam saya bermalam di sini, diapun menyadari serta memberitakanku kalau ia spontan terkejut lantaran belumlah sempat memandang pria dewasa telanjang, ucapnya ia merupakan pembantunya Mbak Kristin, namanya Ulfa. Ulfa tidak sekolah sehabis sejak lulus SMP, ia turut Mbak Kristin anyar sekitaran tiga bulan. Saya Bertanya ia mengapa terkejut lihat saya telanjang memang belum sempat miliki kekasih. Diakui dia sudah memiliki pujaan hati namun belum sempat memandangnya telanjang.
Kutanya kembali, selalu jika doian ngapain, jawabannya jujur ujarnya pernah kecupan serta dipegang-raba susunya oleh doinya, tetapi belumlah sempat hingga telanjang bundar. Ah bermakna masih perawan? Ia mengusikkkan kepala dengan malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik ke kontolku tetapi tetap malu. Saya berpura-pura tidak jelas serta cuek saja dan berencana tidak selekasnya memakai celanaku. Saya masih telanjang bundar serta memohon untuk mengambil celanaku, saya duduk di ruangan makan yang cuma berbatas sebuah bifet dari area tamu.
Ia membawa bajuku dan perlahan-lahan saya mengambil celana dalamku saya berniat memanfaatkannya di muka Ulfa. Ia melintasiku ke arah dapur sembari melirik menuju kontolku kembali. Ia tidak memandang di depannya ada pakaian dan celanaku, ia terganjal gesperku dan tertanting mau jatuh, aku segera tangkap tangannya, dan menarik badannya sampai saya sendiri nyaris turut jatuh. Dengan situasi itu tidak berencana kami sedikit berangkulan, mukanya serta mukaku dekat sekali, saya pengin menciumnya namun tetap takut.
Kulepaskan perlahan badannya ia sempurnakan berdirinya saya pun, tetapi gak berniat tangannya sentuh kontolku, ia meminta maaf, saya tersenyum dan jadi memerintahnya sentuh kembali, ia tersipu malu, saya ambil tangannya serta kuarahkan ke kontolku, ayolah Ulfa, gak papah, tidak perlu malu, ujarnya kamu belum sempat saksikan kontol kan? Saat ini kamu bisa pegang sepuasnya, ia malu dan tutup matanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya dengan malu menggenggam kontolku.
Aku juga terasa nikmat disentuh oleh tangan orang ABG, kuarahkan tangannya mundur-maju mengurut kontolku, kuajari ia langkah mengocak kontolku. Ia lalu terus mengurut-urut kontolku perlahan-lahan tetapi malu buat menyaksikannya, tetapi biarkan yang perlu saya rasakan enaknya diurut sama tangan masih yang lembut, walaupun pembantu namun ia cukup elok, kemungkinan kalaupun ia anak orang kaya serta terurus rajin ke salon, mukanya tidak kalah elok ketimbang asmirandah. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar buat ukuran anak remaja, bokongnya pula seksi serta montok.
Kusaksikan ia kelihatannya nikmati untuk tetap mengurut-urut penisku, saat ini ia mulai tidak malu menyaksikan kontolku, tangan kiri yang pada awalnya buat tutup matanya, sekarang kutarik ke leherku. Maka dari itu kamipun kian bersisihan, kutarik pinggulnya kudekatkan badannya ke badanku, dadanya sentuh dadaku, jantungnya berdebar-debar, ia nampaknya cukup takut. Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yok, ngga sedap jika di tempat ini entar Mbak Kristin bangun, entar saya ajarin yang lebih sedap. Tanpa ada banyak protes, ia jalan ketujuan kamarnya saya ikutinya dari belakang, kuperhatikan pantatnya yang demikian sintal, pahanya yang demikian mulus kelihatan kelihatan sebab ia kenakan busana tidur terusan dan panjang roknya di atas lutut. Berwarna pun transaparan dan tipis maka tali BHnya namun juga celana dalamnya samar-samar dilihat.
Sesampainya di kamarnya kututup pintu serta saya kunci dari dalam. Saya menopangkan badanku di muka pintu kutarik badannya serta kembali kuambil tangannya untuk selalu mengocak-ngocok kontolku, saat ini badannya berharap di badanku, sekalian selalu mengocak kontolku, namun pergerakan mengocaknya masih tetap perlahan dan halus, sebab barangkali baru pertama namun saya malahan menikmatinya.
Tolong diemut donk kontolku, ia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan kontolku ke mulutnya, kutekan pipinya biar mulutnya terbuka serta perlahan-lahan kumasukkan kontolku ke mulutnya, ia masih kelihatan geli dan malu, namun sekejap kontolku sempat juga masuk dalam mulutnya biarpun tidak lama, tetapi saya nggak pengen memaksakan lantaran ini pengalaman pertama untuknya. Kutarik badannya serta kupeluk kuat, lalu perlahan-lahan kucium bibirnya, ia elok walaupun pembantu saya tidak risi mencium bibirnya, sebab menurutku Ulfa elok serta saya untung andaikata Ulfa pengin saya entot, masalahnya ia masih perawan.
Kupeluk badannya kuat, serta kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke bokongnya, dari belakang kuangkat dasternya, maka dari itu saya mendapatkan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas bokongnya, tangannya meredam tanganku, tetapi saya cuek saja sekalian selalu meremas-remas bokongnya, perlahan-lahan kuturunkan celana dalamnya sembari terus kuremas serta kutarik bokongnya di depan, maka kontolku saat ini bergesekan dengan memeknya, tangannya stop mengocak kontolku selanjutnya menggenggam pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku biar tak mengacau kontolku yang menyentuhnya memeknya yang mulai berasa hangat, kuangkat badannya dengan sedikit kugendong, maka kontolku benar ada di muka lubang memeknya, kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya, kudorong ia sampai sisi tempat tidur, dan kurebahkan ia di atas kasur sekaligus saya menindihnya, kugesek-gesekkan makin cepat kontolku, ia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas sampai terbuka ke-2 belahlah dadanya, kulepas BHnya, serta kulum-kulum putingnya, Ulfa diam dan lagi pejamkan matanya.
Saya gak membuang-buang peluang itu, takut kelamaan pemanasan jadi kelak Ulfa sadar serta stop layani hasrat bejatku, saya langsung buka pahanya lebar-lebar, kusaksikan vaginanya yang imut kelihatan cuman seperti daging dengan garis tipis di sisi tengah, tak ada rambut sekali-kali, itilnya belum tampak keluar, kuarahkan kontolku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan kontribusi tanganku sekalian cari lubang senggamanya, seusai berjumpa kudorong kontolku masuk ke, tetapi sulit kutarik kembali dan kudorong lambat kembali, sekarang kepala kontolku telah segera masuk ke memek Ulfa, kukeluarkan lambat serta coba kudorong lebih ke kembali, Ulfa memegangku kuat dan mohon kepadaku buat perlahan-lahan, sakit tuturnya. - Narasi Sex Ngentot -
Kukeluarkan kembali perlahan-lahan dan coba kumasukkan kembali, namun memanglah memeknya kecil serta sempit, tetapi kontolku udah rasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan bokongkan naik selanjutnya turun maka dari itu kontolku udah lumayan lebih ke kembali, kelihatannya kontolku sentuh suatu hal, barangkali ini selaput dara, saya lebih berhati-hati menggoyahkan bokongku, kasihan bila Ulfa kesakitan, setelah itu saya keluarkan kontolku.
Saya mengambil bantal dari sisi Ulfa kuletakkan di bawah bokong Ulfa, dengan status sebagai berikut perut dan memek Ulfa terangkut naik, ini bakal menolongku masukkan penisku semakin dalam pada dinding memek Ulfa, kembali kuarahkan tangkai penisku ke memek Ulfa, kumasukkan 1/2 dan sentuh kembali selaput dara baru saja belum sukses kutembus, kudorong lebih dalam dengan berhati-hati, badan Ulfa menegang ke-2 tangannya memegang kuat ujung bantal, matanya terpejam seperti mencegah sakit.
Ku kasih tenaga sedikit ditolong dorongan bokongku, serta slep… saya sukses tembus selaput dara Ulfa, serta kontolku rasakan kesan dari kehangatan yang fantastis, saya sukses tembus benteng pertahanan dari dinding vagina Ulfa. ah… serius nikmat, saya setelah itu mengocak-ngocok kontolku masuk keluar vagina Ulfa, dinding vagina yang demikian sempit membuat kontolku mendapati kesenangan yang demikian istimewa, kusaksikan Ulfa keluarkan air mata, karena kemungkinan barusan merasai sakit, tetapi saat ini ia mulai turut sedikit menggoyahkan bokongnya, oh ia telah nikmati permainanku. Mendadak ohhhh….
Nyatanya memek perawan ini bikin benteng pertahananku tak terhenti, cuma beberapa waktu ada pada memek Ulfa spermaku ingin keluar, secepat-cepatnya kutarik kontolku serta kugesek-gesekkan di paha Ulfa yang mulus, kugesek-gesek lagi dan ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh sangatlah nikmat, saya bahagia sekali ini malam, saya udah sukses mengambil keperawanan Ulfa, memek nya sangatlah nikmat, ahhhh terima kasih Ulfa. saya kembali memakai bajuku, kusaksikan Ulfa masih tercenung tergolek lemas tidak mempunyai daya, perlahan-lahan saya keluar kamar, dan meneruskan tidur kembali di atas sofa, takut mbak Kristin esok pagi terjaga, kalaupun saya masih di kamar Ulfa, wah apa kata dunia?
Kutarik selimutku dan kembali tidur, namun saya memikirkan begitu enaknya memek perawan, oh terima kasih Ulfa.