CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY SEXY

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY SEXY


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY SEXY, Hasrat-Bispak23  Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur selaku seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tetapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap-tiap hal tersebut berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan untukku yakni sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tidak ada yang sesuai ucapnya, Awalan dia mengajarkan di kelasku, dia tidak menarik perhatianku sebab badannya yang selalu ditutupi kerudung dan gamis panjangnya, akan tetapi kian ke sini saya punya fantasi spesifik yakni dapat cicipin badannya.


Saya berpikiran bagaimana langkahnya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya mendapati buah pikiran buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa menyaksikan parasnya yang terus tidak ingin jika dipotret, siang hari ini saya lalu memperlancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud lagi masturbasi memanfaatkan suatu dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari berniat untuk menggrebek beliau, saat tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak jika dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini tempat AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin beberapa buku di tempat ini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar  ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu mesti taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terekspos kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku karena benar-benar halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk melihat lihat kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kepelikan bernafas serta buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergelimpang di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin berang karena dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terbendung, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki serta paha mulusnya


dia tidak gunakan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman gunakan cd punya motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BODY SEXY


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu yakni ponsel punya dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya mempunyai sebuah inspirasi hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih juga memecut memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku supaya saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksa jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung mencapai gadgetnya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung mengangkut telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus buat berikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah karena saya tidak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenali telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, karena kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberi orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak ketimbang yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mengegas hasrat barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari sehabis insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus memakai hijab panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni beberapa waktu seusai saya mengenyam bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang cukup malam seputar jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen tidak bekerja kembali, karenanya saya memilih untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya ada suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuma sedikit ada wanita, tetapi karena saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama